Sebuah Renungan

Ketika ku coba untuk sejenak menghentikan langkah kakiku,kemudian kulihat susana disekelilingku tak terasa semunya berubah, yang bahkan perubahan itu hampir tak bisa ku rasakan.Sekian detik yang lalupun ternyata sudah banyak perubahan.

Sementara ketika kutengok dalam diriku sendiri, kemudian kutanyakan pada diriku sendiri,ternyata aku tak banyak berubah, dan bahkan banyak kurasakan habis waktuku detik demi detik secara sia-sia. Perubahan yang ku dapatkan hanyalah amat sedikit sekali, atau boleh dikatakan hampir tidak berubah sama sekali.


Kadang aku merasa ikut hanyut begitu saja dalam aliran kehidupan, tanpa berpikir apakah yang aku jalani dan aku lakukan itu benar atau salah, tanpa berpikir panjang tentang masa yang kan datang. Dan ternyata akupun belum banyak mengerti, hanyalah mengikuti dan mengikuti apa kata mereka orang-orang di sekelilingku. Padahal aku nantinya harus menjalani masa depanku ini sendiri...

Ku coba sedikit memaksa hati, akal, dan pkirku untuk berusaha memahami kalimat demi kalimat yang masuk pada diriku. ingin rasanya cepat aku mengerti, namun ternyta lebih berat, sementara yang sudah sangat terbiasa ku dengar dan kulihat, yang selama ini sudah kuanggap sebagai hal yang benar, ternyata masih ada kalimat lain yang bertolak belakang, yang sangat menyentak hati dan pikiranku.

Dalam pertentangan dua macam jalan ini, aku masih terus berada dalam kebingungan. Mana sebenarnya yang lebih benar, sebab tidak mungkin dua hal yang berlawanan sama-sama benarnya, dan tidak mungkin pula dua hal yang berlawanan itu sama-sama salahnya

Lantas kapan aku harus segera bisa bangkit dari tempat dudukku dalam kebingungan dan kebimbangan di persimpangan jalan ini. jalan mana yang harus aku tempuh untuk langkah-langkahku selanjutnya? Ataukah kau harus terus berada begini, di dalam kebingungan dan kebimbangan di persimpangan jalan ini,,,,.....


Putra taatya

0 Response to "Sebuah Renungan"

Posting Komentar

powered by Blogger | WordPress by Newwpthemes | Converted by BloggerTheme